Selasa, 23 Oktober 2012

Aku Akan Hidup dengan Cara Ini

Ini ff pertamaku. Murni karyaku. Jangan plagiat yaa. hehe Semoga tidak mengecewakan. fighting ! Cast : lee donghae super junior Lee shin hee Cho kyuhyun super junior Genre : friendship , romance, and another genre…….. Shin hee POV Semenjak aku berpacaran dengan namja bernama lee donghae, tidak ada satupun laki-laki yang berani mendekatiku. Walau itu hanya sebagai teman. Donghae sangatlah poseseif padaku. Aku merasa tidak cantik seperti yeoja-yeoja yang menyukainya dan rela melakukan apapun untuknya. Aku ? aku adalah seorang yang tidak suka diatur, ramah, cuek, dan gampang panik. Kadang aku menyalahkan diriku sendiri kenapa aku bisa berpacaran dengan namja seperti donghae yang super duper posesif. Hidupku terasa membosankan karna setiap hari, setiap waktu, setiap menit, setiap detik selalu bersamanya. Hanya saat aku berada dikelas saat pelajaran, dirumah, tidur dan mandi tanpa kehadirannya. Aku merasa sangat bosan dengannya. Suatu hari, dikelasku ada siswa baru. Dia seorang namja, namanya cho kyuhyun. Dia sangat culun dan sepertinya lugu. Dia menempati bangku yang berada disebelahku. Aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumku. Kami mulai berkenalan dan ngobrol. Tiba-tiba aku melihat dijendela sesosok namja yang sangat aku kenal. Ya, benar. Donghae, namja yang selalu memperhatikan semua tingkah lakuku. Layaknya anak kecil yang diawasi oleh ibunya saat bermain. Begitulah dia saat mengawasiku. Aku yang sadar dengan kehadirannya, langsung diam dan tidak berani menatapnya. “akh matilah aku. Dia sangat marah melihatku dengan kyuhyun” kataku dalam hati. Donghae POV Setelah aku melihatnya dengan siswa baru itu, aku merasa sangat marah. Aku menatapnya dengan ekspresiku yang sedang menahan emosi. Setelah bel berbunyi, seperti biasa aku menunggu shin hee didepan kelasnya. Aku yang biasanya mengajaknya ke kantin untuk makan, sekarang aku mengajaknya ke belakang gedung sekolah. Shin hee sepertinya tahu apanya yang akan aku bicarakan kepadanya. Tapi seperti biasa juga, dia tenang-tenang saja menghadapiku yang sedang marah dan kesal. Dia hanya menatapku dengan mata yang begitu tajam. Aku juga tidak mau kalah, aku menatapnya dengan 100x lipat tajam dibanding dengannya. Aku mendorongnya ke tembok, tidak keras tapi cukup untuk menyuruhnya mengikuti mauku. “apa yang kau lakukan tadi?” tanyaku dengan lembut. “yang mana?” tanyanya santai sambil terus memainkan kakinya, yang tandanya mencoba rileks. “apa aku harus menjelaskannya secara detail hah?!”teriakku sampai dia berdiri sangat tegak didepanku. “namja itu siswa baru dikelasku. Namanya kyuhyun” jawabnya sambil menatapku seakan ingin segera pergi dariku. “kau sangat dekat dengannya” ucapku sesaat setelah dia selesai berbicara. “apa yang pantas kau cemburui darinya? Dia tidak sepertimu. Dia jauh dibawahmu bukan? Dia sangat culun dan lugu. Jadi tenangkan dirimu sekarang. Jangan membuatku takut seperti ini. Rubahlah sikapmu itu, jika tidak….” Ucapnya memarahiku dan memotong pembicaraannya. “jika tidak aku akan meninggalkanmu” teriaknya sambil mendorongku menjauh darinya. Dia meninggalkanku pergi, aku yang terpaku melihatnya pergi, duduk lemas bersandar pada tembok. Mencermati kata-kata yang keluar dari mulutnya itu. Tiba-tiba suara hapeku berbunyi. Aku segera menghampiri seseorang yang menelponku. +cafĂ©+ “ada apa mencariku?” tanyaku dengan malas-malasan. “hasil labmu sudah selesai. Dan hasilnya……..kau mengidap kanker hati stadium akhir. Dan umurmu tinggal beberapa bulan lagi. Maafkan aku memberitahumu hal yang sangat buruk” kata ahjussi yang tidak lain adalah seorang dokter yang memeriksa penyakitku. “Apa perlu aku mendengarkanmu?” tanyaku dengan menatapnya tajam. “tentu, kau harus segera melakukan perawatan” jawabnya meyakinkanku. “apa itu cara untuk aku tetap hidup?” bentakku padanya yang terpaku melihatku menahan airmataku. “aku akan menunggu kematianku datang daripada aku harus melakukan hal yang tidak akan bisa membuatku tetap hidup”. “kau harus segera menyerah padaku, menyerah untuk ku rawat” teriak ahjussi yang sejenak membuatku berhenti melangkah. Aku berpaling kearahnya dan membalas ucapannya “aku tidak akan menyerah padamu”. Aku meninggalkan dia tanpa berpamitan kepadanya. Aku pergi ketempat favoritku. Ya, pantai. Disinilah aku bisa menumpahkan seluruh perasaanku sepuasnya. Menangis dan berteriak sepuasku. Aku melempar amplop coklat itu ke laut yang berisi berapa lama kesempatan untuk aku bisa hidup, agar dia pergi meninggalkanku dan memberiku sedikit waktu lagi untuk menyusulnya hilang dari bumi ini. Aku ingin jika aku mati, mayatku ditenggelamkan dilaut agar aku bisa berenang dengan ikan-ikan itu. Shin hee POV Sudah sebulan ini donghae tidak menghubungiku lagi. Lagipula aku sudah lelah dengan sikapnya yang posesif dan kekanak-kanakan. Hari ini aku menemani kyuhyun mencari buku. Tanpa aku duga, donghae berada tepat 5m didepanku dan kyuhyun. Aku tidak ingin terjadi apa-apa dengan kyuhyun, aku berada tepat didepan kyuhyun berdiri, agar donghae tidak memukul kyuhyun. Donghae semakin dekat kearahku, dan dia sekarang didepanku. “jangan pergi dengan namja lain selain aku. Kau masih yeojachingu ku, chagiya. Hatiku merasa sakit melihatmu dengan namja lain. Jangan diiulangi lagi. Ayo kita pergi” ucapan donghae yang lembut dan membelai kepalaku dengan hati-hati. Aku seperti terhipnotis, aku mengikuti perkataan donghae dan menyuruh kyuhyun pulang. Braaaak!!!!!!!!!!!!! Donghae tersungkur, aku kaget dengan apa yang terjadi pada namjachinguku. Ya, dia masih namjachinguku. “jangan jadi namja posesif seperti itu. Kau bukan suami shin hee jadi kau tidak berhak memilikinya seutuhnya. Aku tidak suka kau tetap bersamanya. Aku tidak akan membiarkan shin hee dikurung oleh namja berhati gelap dan menakutkan sepertimu” maki kyuhyun pada donghae yang sebelumnya kyuhyun melemparkan pukulan bertenanganya sampai-sampai donghae jatuh. Aku membantu donghae bangun dan melihat ekspresi wajahnya yang tenang. “aku tidak ingin bertengkar denganmu kali ini. Setelah aku pergi, barulah aku melepaskan shin hee untuk orang lain termasuk kau. Tunggulah beberapa saat lagi. Ayo pergi chagi” ucap donghae sambil menahan perih dibibirnya bekas pukulan kyuhyun. Aku merasa bingung kenapa donghae berkata seperti itu pada kyuhyun. “dia mau kemana?” tanyaku dalam hati. Donghae mengajakku ke pantai dan memberitahuku bahwa pantai inilah tempat favoritnya. Kami duduk diatas pasir putih yang pemandangannya sungguh menabjubkan sekali. Tiba-tiba donghae menarikku kedalam pelukkannya. Hangat, itulah yang aku rasakan saat dipelukannya, dengan lembut dia membelai rambutku. Aku membalas pelukannya. Dia semakin memelukku dengan erat. Dia berkata padaku “shin hee, aku sangat kedinginan. Bisakah kau memelukku dengan erat lagi?” terdengar sangat lirih ditelingaku. Aku menurutinya, aku memeluknya semakin erat. Donghae merenggangkan pelukannya seperti mengambil sesuatu. Dia menggenggam kertas itu. Aku yang ingin melihat apa yang sedang dilakukannya ikut merenggangkan pelukan kami. Tapi dia menarikku kembali kedalam pelukannya yang semakin erat, seakan dia benar-benar tidak ingin melepaskanku. Beberapa saat kemudian, pelukan donghae semakin lemah dan semakin lemah, akhirnya pelukan itu lepas dari tubuhku. Donghae terlihat pucat dan lemas. Aku melihat surat yang dia genggam, aku membukanya dengan tetap memeluknya agar dia tidak kedinginan seperti yang dia katakana padaku. Dear chagiya ku, Disurat ini aku ingin mengungkapkan bahwa aku sangat sangat mencintaimu. Jeongmal saranghae. Aku posesif karna aku tidak ingin kau meninggalkanku. Tapi pada kenyataannya aku lah yang harus meninggalkanmu. Saat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak bernyawa lagi. Aku terkena kanker hati stadium akhir. Aku menyadari kesalahanku terhadapmu. Jeongmal mianhaeyo chagiya. Aku sangat mencintaimu. Sebagai permintaan terakhirku. Aku ingin kau memelukku erat dan menciumku. Aku akan sangat senang jika kau mau melakukannya untukku. Tapi jika kau tidak mau melakukannya. Aku juga tidak akan memaksamu. Aku sudah benar-benar melepasmu sekarang. Tapi ingatlah kau adalah yeojachingu pertamaku dan terakhirku. Dan sekarang, aku menyerah dipelukkanmu. SARANGHAEYO, CHAGIYA. Hatiku seakan hancur berkeping-keping membaca surat ini. Donghae bertarung dengan penyakitnya, dan akhirnya dia menyerah dipelukkanku. aku ingin menyusulnya. Donghae POV Aku merasa senang berada dipelukkannya sebelum aku mati. Aku sangat mencintai shin hee. “aku sudah melepaskanmu chagiya, carilah kebahagiaanmu. Aku akan bahagia jika kau bahagia. Selamat tinggal” ucap perpisahanku dalam hati. Aku sungguh sudah tidak kuat lagi…………………… Shin hee POV “Aku akan memberikan permintaanmu chagiya” ucapku sambil merenggangkan pelukanku pada donghae. Aku menyentuh bibir donghae yang lembut dengan bibirku dan membiarkan airmataku jatuh diwajahnya. aku melihatnya tak berdaya. aku tidak bisa lagi melihat mata tajamnya 100x tajam dari mataku. Aku merasa benar-benar sendiri. Ternyata aku sangat menyukainya. aku melepaskan bibirnya yang basah dan mengusapnya pelan-pelan agar dia tidak sakit. “lee donghae jeongmal saranghaeyo” teriakku berharap donghae mendengarku dan bangun memelukku. Sudah seminggu ini, donghae pergi meninggalkanku. Aku merasa hancur dan mati sekarang tanpa namja chinguku yang posesif. Aku tidak ingin melihatnya dengan sedih. Aku mencoba tersenyum. Aku berjanji tidak akan mencari pengganti lee donghae. Walaupun aku tersiksa tanpa pendamping. AKU AKAN HIDUP DENGAN CARA INI. THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar